Selasa, Agustus 19, 2008

Kisah Nabi Ilyas as dan Ilyasa

Kisah Nabi Ilyas as
NABI ILYAS diutus oleh Allah Swt. untuk mengingatkan kaum Bani Israil yang kufur, yaitu penduduk negeri Baalbek, sebuah daerah di Libanon. Mereka menyembah berhala bernama Baal. Ilyas merupakan keturunan keempat Nabi Harun. Ia adalah putra Yasin bin Fanhash bin Aizar bin Harun. Ia berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan buruk mereka menyembah berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka tidak pernah menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas meminta agar Allah Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan melanda negeri Baalbek. Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an. Nama Ilyas hanya disebut empat kali, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85
"dan Zakaria, Yahaya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh, (QS. 6:85)"

serta surah"as-Saffat ayat 123, 129 dan 130.

"Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (QS. 37:123)"

"Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (QS. 37:129) "


"(yaitu): Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas. (QS. 37:130)"


Bencana Kekeringan
Karena kaum Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang selama tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan. Kaum Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan berhala dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah-tengah kaumnya. Namun setelah menikmati kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui kekufuran kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik kembali nikmat yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali ditimpa bencana yang lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.

Berhala Ball
Nabi Ilyas mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang suka menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang mereka sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut kepada Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam Al-Qur'an surah as-Saffat ayat 124-127.

"(Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: Mengapa kamu tidak bertaqwa? (QS. 37:124)"
"Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), (QS. 37:127)"


Nabi Ilyasa as
Nabi Ilyas memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi Ilyas dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah menginjak usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus Ilyasa untuk melanjutkan tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya yang angkuh itu.

Baalbek
Baalbek merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa Nabi Ilyas,
kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampai sekarang masih ada sebuah bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia.

Tidak ada komentar: