Minggu, Juli 27, 2008

Folosofi Panjat Pinang


Panjat Pinang

Tadi sore bersama istri tercinta jalan-jalan ke alun-alun sigli karena sedang ada pesta rakyat yang diadakan oleh BRI (Bank Rakyat Indonesia)dengan berbagai acara Band, Pembagian Hadiah, Bazar dan Panjat Pinang).

Aku sama istri tertarik nonton panjat pinang yang sangat ramai dengan dua batang pinang yang disediakan oleh panitia. Ada sesuatu yang terjadi diantara penonton tepatnya di belakang kami ada seorang kecil yang nangis dalam gendongan ibunya sambil teriak Ayah... Ayah... ternyata seorang peserta dari salah satu kelompok yang sedang manjat itu adalah ayah si kecil itu, entah karena takut entah karena kasihan melihat ayahnya sedang berjuang di pohon pinang yang sangat licin dan dijadikan pijakan teman-temannya yang satu team.
"Ayah nanti ambil bola" ibunya menenangkan si kecil sambil nunjuk bola yang ada diatas.

Sebenarnya perlombaan panjat pinang ini kalau kita renungkan memiliki filosofinya sangat bagus. Kita dalam mencapai sesuatu yang lebih tinggi itu sangat sulit dan banyak rintangan sehingga tidak jarang perjuangan kita mengalami kendala yang mengakibatkan kita jatuh seperti di acara panjat pinang yang kami tonton tadi begitu satu kelompok yang berusaha untuk menggapai hadiahnya sering melorot lagi dan harus mengulang dari pertama lagi. Begitu juga kita dalam menggapai sesuatu jangan pernah putus asa!!!

Dalam panjat pinang membutuhkan team yang tangguh dan kompak, yang kuat berada di bawah untuk menjadi sandaran bagi temannya yang lain dan seterusnya sehingga bisa meraih hadiah yang ada di puncak. Begitulah hidup kita.

Tidak ada komentar: